Jakarta - Telah terang benderang, Partai Komunis Indonesia (PKI) tiga kali melakukan makar dan pemberontakan terhadap Negara Kesatuan ...
Jakarta - Telah terang benderang,
Partai Komunis Indonesia (PKI) tiga kali melakukan makar dan pemberontakan
terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sejak tahun 1948-1965.
PKI berupaya merebut kekuasaan dengan menghalalkan segala cara untuk
mendirikan Negara Komunis Indonesia.
“Umat
Islam harus mencatat Peristiwa Madiun atas kekejian PKI yang telah
membunuh umat Islam dan banyak ulama. Mau bukti apalagi tentang kejahatan,
kekejaman, keganasan PKI. Di Lubang Buaya ini pula, Gerwani yang merupakan
kader PKI melakukan pembunuhan dan penyiksaan terhadap tujuh jenderal yang kini
menjadi Pahlwan Revolusi,” ungkap Pimpinan Pondok Pesantren Al Husnayain, KH.
Cholil Ridwan, saat menyampaikan orasi Apel Akbar Umat Islam Bersatu (UIB) di
Lubang Buaya, Kamis (1/10) sore.
Agar
umat Islam tidak melupakan peristiwa kekejian PKI, KH. Cholil Ridwan meminta
TVRI dan seluruh Stasiun Televisi lainnya agar memutar film Pengkhianatan
G30SPKI setiap tanggal 30 September.
“Jika
ada pejabat yang tidak setuju dengan pemutaran film kekejian PKI, maka pejabat
itu adalah simpatisan PKI,” kata Kiai Cholil.
Lebih
jauh KH. Cholil Ridwan memberitahukan, PKI telah menyiapkan angkatan kelima,
yakni petani dan buruh. PKI telah mempersenjatai petani dan buruh ini untuk
melakukan makar terhadap NKRI. KH. Cholil Ridwan menilai Patung Pak Tani dengan
bedil dan sangkurnya di bundaran Jl. Menteng Raya, Jl. Prapatan dan Jl. Arief
Rachman Hakim, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, sebagai simbol PKI angkatan
kelima. Ia mengusulkan agar patung tersebut dirobohkan.
Sebagai
catatan, ide pembuatan patung ini berasal dari Bung Karno, yang ketika
berkunjung ke Moskow merasa sangat terkesan dengan patung-patung yang berada di
sana. Patung Pak Tani dibuat oleh pematung Rusia bernama Matvei Manizer dan anaknya
Otto Manizer.
Setelah
selesai dikerjakan, Patung Pak Tani yang terbuat dari tembaga ini dibawa dari
Moskow ke Indonesia dengan menggunakan kapal laut. Patung Pak Tani diresmikan
pada tahun 1963, dengan sebuah pesan “Bangsa yang menghargai pahlawannya adalah
bangsa yang besar”.
Sumber: Islampos.com
COMMENTS